Jumat, 20 Juli 2012

Tips Menentukan Harga Pekerjaan Graphic Design Freelancer

A. MENENTUKAN HARGA PEKERJAAN GRAPHIC DESIGNER FREELANCE

Menentukan harga desain merupakan hal yang paling sulit, hingga saat ini belum ada patokan yang pasti dalam menentukan harga karya desain. Hal ini menjadi dilemma para desainer grafis freelance, terutama bagi para pendatang baru. Banyak desainer grafis freelance kesulitan dalam negoisasi harga karyanya. Apakah dengan harga yang murah klien akan tetap menggunakan jasa anda? Polemik harga murah untuk mendapatkan proyek seringkali terjadi. Perusahaan terkadang menjanjikan akan memberikan pekerjaan berikutnya apabila Anda bersedia menerima pekerjaan pertama dengan harga yang murah.
Seorang Desainer grafis tentu memahami teknis pembuatan karya. Sulit atau mudahnya sebuah pekerjaan tetap harus memiliki harga. Beberapa desainer grafis akan memberikan paket-paket harga tertentu untuk karya desainnya. Harga karya sebuah animasi biasanya dihitung dari banyaknya frame yang digunakan, seorang desainer web akan memberikan harga desain web perhalaman, dan lain sebagainya. Berapa pun harga yang diberikan oleh desainer grafis freelance haruslah menguntungkan. Lalu, bagaimana dengan polemik mempertahankan klien dengan harga murah? Perlu diketahui bahwa Desain grafis juga perlu selektif dalam mendapatkan klien. Jangan terlalu memaksakan satu klien dengan harga yang murah karena harga yang anda berikan justru akan menjadi monoton. Anda harus bisa memberikan penjelasan logis kepada klien tentang harga yang Anda tawarkan.
Sebagai contoh, Anda meyakinkan klien tentang kualitas pekerjaan Anda, ketepatan waktu kerja, dan kemudahan komunikasi untuk menghubungi anda. Hal-hal demikian dapat membuat klien/calon klien Anda merasa yakin dan nyaman bekerjasama dengan Anda. Anda harus bisa menemukan konsep/ide yang kreatif sebagai alat jual diri. Jika Anda dapat meyakinkan perusahaan dengan memberikan beberapa konsep/ide desain untuk meningkatkan hasil perusahaan, biasanya perusahaan tersebut yakin bahwa harga tidak akan menjadi faktor penentu utama, artinya penawaran yang Anda berikan dapat terjadi tanpa tawar menawar. Tentu jika perusahaan merasa puas dan nyaman bekerja dengan Anda, maka tidak tertutup kemungkinan kerja sama selanjutnya dapat terjadi. Masing-masing Desainer grafis memiliki teknik tertentu untuk menentukan harga. Tidak ada rumusan yang tepat untuk menetukan harga sebuah ide/konsep sebuah karya desain. Berikut rumusan sederhana yang dapat membantu Anda dalam membuat perhitungan harga:

B. RUMUSAN PEKERJAAN

HP = (N X QH) + E + B + K

HP : Harga Pekerjaan desain
  N : Upah pekerjaan perhari
QH : Waktu yang dibutuhkan
E   : Faktor teknis
B   : Bahan yang dipakai
K   : Konsep/Ide desain

    Keterangan:

1. Upah pekerjaan perhari (N)
Sebelum mulai menghitung harga desain, seorang Desainer grafis harus paham berapa harga jam kerja yang harus dibayar. Harga jam kerja tiap desainer akan berbeda-beda tergantung jam terbang masing-masing. Misal, gaji rata-rata desainer muda yang bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore adalah : Rp 1.500.000 perbulan, maka upah perhari dengan 24 hari bekerja selama 7 jam kerja perhari adalah : 1.500.000/24 = Rp62.500/hari.

2. Waktu yang dibutuhkan (QH)
Jika ini merupakan proyek pertama anda, maka lama pengerjaan akan menentukan berapa lama Anda dapat mengerjakannya. Faktor lama pengerjaan bisa dating dari klien. Terkadang klien menginkan pekerjaan ini segera selesai. Namun perlu di pertimbangkan kemampuan Desainer. Latihan dan pengalaman dalam bidang desain aka sangat membantu.
Dari hasil briefing dengan klien dapat diketahui kesulitan apa yang nantinya akan dihadapi, higga perkiraan lamanya waktu pengerjaan. Biasanya Desainer grafis freelance tidak memiliki jam kerja yang jelas, namun perlu diperhatikan bahwa jam kerja yang tersusun dengan baik akan membuat seorang Desainer grafis lebih konsentrasi dalam bekerja. Sebagai contoh seorang desainer web dapat membuat website dinamis dalam waktu 4 hari dengan 7 jam kerja perhari. Jika dimungkinkan, mengingat masih adanya antrian pekerjaan yang lain, maka sebaiknya tambahkan waktu pekerjaan menjadi 5 sampai 6 hari. Komitmen waktu adalah hal yang sangat penting. Karena jika terlambat maka Desainer grafis akan kehilangan kesempatan untuk pekerjaan berikutnya.

3. Faktor teknis (E)
Faktor teknis merupakan biaya yang bersifat teknis, dapat ditambahakan ke dalam nilai sebuah desain. Nilai faktor ini bermacam-macam, tergantung dari jenis pekerjaan, situasi dan lainnya. Beberapa nilai lain yang dapat di tambahkan seperti beban listrik dan biaya kesehatan apabila pekerjaan ini beresiko menyebabkan sakit selama pengerjaannya. Jika bekerja secara offline tentu perlu juga dianggarkan pengeluaran untuk presentaasi desain. Disamping itu nilai lain yang dapat ditambahkan adalah jika terjadi revisi atau perubahan desain yang cukup banyak. Sebagai contoh, rata-rata besarnya pemakaina listrik perbulan adalah Rp 300.000, maka beban listrik perhari = Rp. 10.000.



4. Bahan yang di pakai (B)

Pekerjaan desainer grafis merupakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi & ketenangan. Persiapkan seluruh bahan yang nantinya akan di pakai dalam pekerjaan, jika membutuhkan sesi pemotretan maka siapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal ini. Tiap project tentu berbeda tingkat kebutuhannya, jika seorang designer sedang mengerjakan proyek printing, maka pembuatan film percetak, dan lain sebagainya jangan lupa untuk di tambahkan.

5. Harga konsep desain (K)
Nilai ini merupakan hal yang sulit untuk di tentukan. Hingga saat ini belum ada kisaran harga untuk membayar ide seorang desainer grafis. Besarnya nilai ini tergantung dari masing-masing desainer. Namun, perlu diketahui bahwa ide ide kreatif bukanlah barang GRATIS. Sekalipun ide tersebut sangat sederhana. Tidak jarang desainer grafis freelance memberikan gratis untuk harga konsep hanya agar proyek diterima. Mulailah untuk menghargai konsep dan pemikiran. Karena dari sinilah harga jual seseorang desainer dapat di tentukan. Konsep yang gratis cenderung akan merusak harga pasar, yang berarti mematikan profesi dan kreatifitas sendiri.

6. Potongan harga
Secara garis besar tidak ada potongan harga untuk sebuah harga desain namun, strategi ini perlu di lakukan agar ada proses tawar menawar dengan calon klien. Calon klien akan merasa di untungkan jika seorang desainer memberikan potongan harga khusus. Cara ini dapat dilakukan selagi tidak merugikan. Jadikan potongan harga sebagai salah satu cara anda berkomunikasi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada klien. Sebagai seorang desainer grafis profesional, tentu anda harus memiliki kode etik dalam menentukan harga.

C. SIMULASI PERHITUNGAN HARGA JUALNYA

Contoh kasus: sebuah perusahaan ingin membuat sebuah website, jumlah halaman yang diinginkan sebanyak 10 halaman. Pada halaman produk klien ingin menampilkan foto-foto produk yang di jual ke pemesan dan disediakan kolom pemesanan tersendiri. Berapakah harga yang akan di tawarkan?

Jawaban:
GUNAKAN RUMUS HP= (N X QH) + E + B + K
a.       Mengitung upah harian (N). Nilai ini bukan merupakan ketetapan umum, hanya sebagai asumsi nilai upah rata-rata. Dengan asumsi desainer pemula, di peroleh upah harian sebesar Rp. 62,500/hari
b.      Lama Pengerjaan (QH). Untuk kasus seperti diatas, dengan jumlah halaman yang cukup banyak di sertai dengan variasi desain, maka di asumsikan bahwa web ini dapat di kerjakan full time selama 10 hari kerja.
c.       Faktor Teknis (E). Dengan asumsi bahwa biaya listrik perhari Rp.10.000, maka beban listrik untuk sepuluh hari kerja ialah Rp 100.000. jika ada, hitung biaya presentasi perhari (tranportasi, pulsa dan lain-lain) sebesar Rp 20.000. biasanya di buat kesepakatan bahwa revisi hanya dapat di lakukan sebanyak 3 kali. Berarti 20.000X3 = Rp.60.000. maka, biaya faktor teknis adalah Rp 100.000=Rp60.000 = Rp. 160.000-
d.      Bahan yang dipakai (B). Jika saat kerja dibutuhkan pemotretan produk barang-barang yang aka di pajang di halaman web, maka biaya pemotretan, editing, serta biaya lainnya di asumsikan sebesar 1 juta rupiah jika kamera milik desainer. Namun, jika menyewa kamera maka anada dapat menambahkan biaya tersebut. Biaya paket hosting kira-kira sebesar Rp 400.000 dengan kapasitas 50 MB. Biaya lain, biaya ini antara lain adalah kertas etc. Biaya ini di anggarkan Rp 100.000 maka, besarnya biaya bahan yang terpakai adalah Rp 1000.000 + Rp 400.000 + Rp 100.000 = Rp 1.500.000-
e.      Biaya konsep desain (K), Dalam kasus ini, desainer menyerahkan konsep yang di miliki kepada pemilik perusahaan. Sehingga ia lebih leluasa dalam menentukan harga sebuah konsep.biaya yang di bebankan mulai dari pengajuan hingga diterimanya konsep. Di asumsikan bahwa harga konsep yang di miliki sebesar Rp. 2.000.000-

Dari Perhitungan ini, maka di peroleh harga penawaran terendah sebuah desain web adalah
(62.500X10) = 160.000 = 1.500.000 + 2.000.000 = Rp 4.285.000